Pandeglang- Pencurian hewan ternak dengan modus jagal kembali terjadi. pencurian kali ini terjadi di Desa Bojot, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Enam belas ekor kambing milik Karian, sudah digiring oleh pelaku ke area perkebunan untuk disembelih Jumat malam (21/02).
Namun pelaku gagal membawa kambing yang sudah dipotong karena kepergok pemilik kambing. Belasan ekor kambing yang sudah mati dibiarkan tergeletak di kebun warga. Menurut pemilik kambing, pencurian terjadi sekitar pukul dua sabtu dini hari, dan pelaku berjumlah dua orang.
Awalnya, pelaku menggiring enam belas kambing dari kandang untuk dibawa ke tengah kebun yang berjarak 100meter untuk disembelih. Namun saat ini pemilik yang akan mengontrol hewan peliharaanya kaget karena tidak menemukan satupun kambing di dalam kendang.
Pemilik pun langsung mencari di sekeliling kandang, dan melihat dua pelaku sedang menyembelih kambing-kambing miliknya. Namun kedatangan pemilik ternyata diketahui pelaku dan kabur melarikan diri. “Saya mengendap-endap di kendang kambing, terus saya ikutin tuh pak, saya juga gak tau orangnya karna gelap, saya teriak aja maliiing, mereka kabur saya kejar ada dua orang, pas saya liat kambing saya sudah pada mati, tambah Karian, pemilik kambing.
Korban menderita kerugian, sekitar puluhan juta rupiah, meski belum dilaporkan ke polisi, korban berharap pelaku dapat ditangkap. (asm-syt)
Pandeglang – Warga di Desa Curug Ciu, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, digegerkan penemuan kerangka manusia di perkebunan.
Tim Inafis Polres Pandeglang yang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan menemukan kerangka manusia, dengan pakaian lengkap, pisau serta tali tambang berwarna biru yang terikat di pohon.
Berdasarkan barang bukti ditemukan di sekitar lokasi, kerangka manusia di perkebunan sawit itu merupakan warga setempat bernama Ujang, berusia 38 tahun.
Sebelumnya Ujang sudah menghilang sejak tiga bulan lalu.
Diduga korban meninggal karena gantung diri, hal tersebut diduga kuat lantaran terdapat tali tambang yang terikat di pohon jambu.
“Tim Inafis Polres mendapatkan Informasi dari Kapolsek Cikeusik, Kami langsung terjun ke TKP dan mengecek sekitar lokasi, kemungkinan kerangka ini sudah tiga bulan lebih, setelah ditelusuri ada warga Bernama Ujang yang hilang sejak tiga bulan yang lalu dengan ciri-ciri pakaian yang sama, ujar Bripka Bayu Kurniawan, Kaur Identifikasi Inafis Satreskrim Polres Pandeglang”.
Kerangka manusia itu pun diserahkan polisi ke keluarga untuk langsung dikebumikan. (asm-adrs)
Momentum tanggal 20 Febuari merupakan momen dilantik nya pejabat eksekutif provinsi Banten gubernur dan wakil gubernur terpilih, dalam momentum pelantikan gubernur dan wakil gubernur Banten ini menjadi momen untuk melakukan evaluasi kinerja pemerintah provinsi Banten yang masih banyak permasalahan di berbagai sektor seperti misalnya permasalahan stablilitas ekonomi, infllasi, pengangguran, kesehatan, infrasturktur Reformasi birokrasi belum terlaksana sepenuhnya di provinsi Banten.
Di samping itu momen ini juga menjadi evaluasi terhadap kinerja pejabat legislatif terpilih yang sudah di lantik dimana persoalan yang terjadi juga tidak lepas dari perna fungsi DPRD.
Aliansi mahasiswa, pelajar dan rakyat mengusung tagline "Banten Tidak Layak Huni" dimana hal ini didasarkan pada tingkat kesejahteraan masyarakat di Banten semakin menurun, seperti persoalan pengangguran yang tidak pernah selesai, penanggulangan kemiskinan ekstrim, gizi buruk dan stunting, pendidikan yang semakin tertinggal hal ini di buktikan dengan angka putus sekolah yang tinggi kemudian sarana prasarana yang tidak layak, komersialisasi, privatisasi serta kapitalisasi pendidikan juga masih terjadi di provinsi Banten, infrastruktur yang tidak relevan terhadap pembangunan daerah, fasilitas kesehatan yang masih buruk kita lihat kondisi masyarakat di Banten Selatan yang belum memiliki fasilitas kesehatan hal ini di buktikan dengan fakta di lapangan dimana masyarakat Banten di bagian selatan justru masih menggunakan fasilitas kesahatan yang ada di rumah sakit Sukabumi, belum lagi fenemona yang terjadi belakangan ini dimana banyak masyarakat yang butuh pengobatan di Pandeglang harus di tandu akibat akses jalan yang rusak dan fasilitas kesahatan yang jauh dari pemukiman masyarakat di Pandeglang hal ini juga di perparah dengan adanya praktik-praktik pungli kepada masyarakat yang terjadi di lingkungan rumah sakit umum yang di kelola oleh dinas kesehatan, rumah tidak layak huni yang masih banyak sekali salah satu contohnya di Lebak seorang warga tinggal satu atap dengan kambing, Banten belum memiliki rumah sakit jiwa, kemudian berbicara digitalisasi provinsi Banten masih sangat tertinggal ini di buktikan seperti yang terjadi di Cikeusik dimana ada satu sekolah yang tidak memiliki jaringan internet padahal wilayah tersebut tidak jauh dari ibukota, belum lagi permasalahan pertanian dimana masih banyak praktek monopoli dan mafia yang menindas kesejahteraan rakyat Banten, belum lagi persoalan harga pangan yang tidak jelas.
Kemudian juga persoalan korupsi yang tidak pernah selesai seperti salah satu nya yang terjadi dimana kasus Mega korupsi Situ ranca gede dimana hilangnya aset negara yang merugikan sebesar 1 triliun rupiah, dan sampai sekarang belum terungkap, kasus ini sempat mencuat dan Kejati memanggil Fahmi hakim sebagai saksi dalam kasus hilangnya aset situ ranca gede namun kasus ini tidak memiliki kejelasan sampai sekarang parahnya Fahmi hakim sekarang menjabat sebagai ketua DPRD provinsi Banten sehingga hal ini menjadi polemik di provinsi Banten.
Di tambah lagi buruk nya sistem pemerintahan Banten dalam memuat kebijakan yang pada akhirnya berdampak buruk di masyarakat seperti perubahan RT/RW di tahun 2023 merupakan kebijakan yang di kolusikan oleh pemerintah daerah dengan koorporasi dan memonopoli masyarakat.
Dan parah nya provinsi Banten masih banyak di temukan praktik-praktik KKN yang di lakukan oleh lingkaran oknum pejabat.
Banyak nya permasalahan yang terjadi ini akibat dari kebijakan pemerintah daerah yang tidak relevan, seperti kebijakan anggaran yang terkesan tidak berpihak kepada peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat kita ketahui kebijakan anggaran pemerintah provinsi Banten tidak jelas arahannya anggaran APBD lebih banyak digunakan untuk kebutuhan pegawai dan pejabat ketidak seimbangan anggaran ini memicu kemunduran taraf kehidupan masyarakat di Banten, parahnya lagi kebijakan anggaran lebih dipentingkan untuk memfasilitasi gaya hidup pejabat di Banten,sehingga banten menyandang sebagai provinsi yang tidak layak huni.
Oleh karenanya ini harus menjadi perhatian khusus bagi pejabat eksekutif yang baru untuk bisa membenahi menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat akibat kebijakan yang ngawur.
Aliansi mahasiswa, pelajar dan rakyat menuntut:
1. Usut tuntas kasus Korupsi situ ranca gede
2Cabut status PSN dan hentikan proyek pembangunan PIK 2
3. Usut tuntas pelaku pemagaran laut di Tangerang dan Serang Utara
4. Usut tuntas praktik pungli serta monopoli yang di lakukan oleh oknum pegawai dan pejabat
5. Tingkatkan fasilitas kesehatan dan bangun fasilitas rumah sakit jiwa
6. Hentikan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
7. Cabut kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat.
8. Tingkatkan pembangunan di wilayah tertinggal
9. Hentikan gaya hedonisme pejabat di tengah kesengsaraan masyarakat
10. Efisiensi kebijakan anggaran untuk kepentingan masyarakat
Vritdigi.com – Di ujung barat pulau Jawa terdapat wisata alam yang masih sangat terasa asri suasananya, surga dunia tersebut terletak di Pulau Peucang, destinasi wisata tersebut menawarkan sejumlah keeksotisan alam, seperti pantainya yang berkilau seperti permata dan saksi bisu keganasan letusan Gunung Krakatau 1883.Ujung kulon memiliki daya tarik untuk didatangi, Pulau Peucang, yang berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) berada di Kabupaten Pandeglang.
Berada di ujung barat pulau Jawa, perlu waktu antara dua jam dari wilayah Kota Pandeglang menuju dermaga di Kecamatan Sumur, perjalanan disambung menggunakan perahu yang bisa diakses dari dermaga kecamatan sumur sekitar 3 jam, namun lokasi yang cukup jauh akan terbayar dengan keindahan yang bisa dinikmati para wisatawan yang dating.
Di pulau konservasi tersebut, pengunjung bisa melihat dekat hewan-hewan liar seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus scrofa), dan rusa ujung kolun (Cervus timorensis) yang masih berkeliaran di sekitar pulau, keindahan pulau yang masih alami juga menjamin wisatawan betah menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat.
Salah satunya wisatawan dari Kota Serang Melan, yang sengaja datang bersama rombongannya ke Pulau Peucang ini.
“Ini saya baru pertama kali ke sini, saya pikir Banten memiliki tempat wisata yang luar biasa, saya datang ke Pulau Peucang ini rencananya mau Snorkling dan naik kano, pasirnya putih keren halus banget, air lautnya jernih banget, tapi saya minta ke pengelola di Pulau peucang untuk melengkapi fasilitas penginapan, seperti tempat tidurnya, atau tempat penginapannya agar di renovasi biar lebih bagus,” uangkap Melan.
Wisatawan yang hendak melepaskan penat nya di Pulau Peucang ini, tidak perlu khawatir karena semua pelayanan sudah terjamin para petugas di sana, Pulau Peucang sendiri memiliki fasilitas penginapan, kantin, hingga pemandu wisatawan, serta internet, di bagian lain di pulau ini menyimpan sejarah tersendiri, di tengah pulau tak berpenghuni tersebut terdapat pohon Kiara setinggi 25 meter, pohon ini menjadi saksi bisu dari dahsyatnya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, saat seluruh pulau terbakar oleh hawa panas letusan gunung, pohon tersebut tetap berdiri dan masih tumbuh hingga saat ini.
Sementara Tarno Mamo warga Wonogiri, mengaku terpukau dengan keindahan alam dan wisata sejarahnya, ia takjub dengan pohon Kiara yang menjulang tinggi, hingga beberapa temannya mencoba mengelilingi pohon Kiara lebih dari tiga puluh orang.
“Saya pikir luar biasa tadi saya coba dengan kawan-kawan saya mencapai tiga puluh orang untuk bisa merangkul pohon Kiara, ini juga wisata sejarah menurut saya, dan adik-adik pelajar dan mahasiswa bisa datang ke sini, karena pohon kiara ini tumbuh dengan umur cukup tua,” tambah Tarno. “Nah..bisa kan Pulau peucang menjadi rekomendari perjalanan wisata anda saat ini, Berwisata di Pulau Peucang, Ujung Kulon bisa menjadi daftar kunjungan bersama keluarga di saat hari libur. (asm-rn)
Vritdigi.com – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangerang Selatan, mengevakuasi seekor ular sanca sepanjang empat meter, yang ditemukan di jalan Haji Joan, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, ular sanca batik diketahui bersembunyi di dalam saluran air.
Sebelumnya warga yang hendak ke warung memergoki ular sedang memangsa seekor ayam, khawatir ular akan menyerang warga sekitar, warga meminta bantuan kepada petugas Damkar, hingga akhirnya petugas berhasil menangkap ular selama satu jam.
“Ular tadi sempat berontak dan sulit ditaklukan, karena tenaganya besar, tapi Alhamdulillah hamper satu jam kita bias menangkap ular sanca ini”, ujar Darussalam dari Komandan Regu Alpha Damkar Tangerang Selatan.
Usai ditangkap, ular dibawa ke Pos Damkar dan selanjutnya akan diserahkan ke komunitas reptil untuk penanganan lebih lanjut.
Vritdigi.com – Memiliki tempat tinggal yang nyaman tentu menjadi dambaan bagi setiap orang. Namun nyatanya, masih banyak orang yang belum bisa memiliki rumah yang layak.
Salah satunya seperti yang dirasakan Ruslan, warga Kampung Sadang, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten.
Karena tidak memiliki biaya akibat keterbatasan ekonomi Ruslan, terpaksa tinggal di gubuk lio bekas pembuatan batu bata selama 5 tahun bersama satu orang anaknya dan kambing peliharaan di tepi hutan dalam kondisi kumuh dan memprihatinkan.
Dimana dinding serta bangunan nya terbuat dari anyaman bambu yang mulai lapuk, sementara didalam rumah hanya beralaskan tanah, bahkan pakaian serta perabotan lainya dibiarkan berserakan dimana-mana serta tidak memiliki pasilitas lampu penerangan dan sanitasi.
Selain itu kondisi tersebut sangat miris dikala hujan disertai angin kencang sehingga dikhawatirkan roboh menimpa dirinya.
Dengan segala keterbatasan bantuan dari pemerintah pun nyaris tak pernah ia rasakan.Ruslan yang merupakan warga kampung Pasir Cau, Desa Tambak Baya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak ini mengaku terpaksa tinggal di gubuk bekas lio pembuatan batu bata dikarenakan tidak memiliki biaya dan pekerjaan usai di tinggal mati istrinya beberapa tahun lalu.
“Saya tinggal disini sama anak, sekitar lima tahun ya begini lah saya gak punya kerjaan dan penghasilan, ya kalo makan yay a seadanya aja, paling saya mencari rumput buat kambing cari kayu bakar buat masak, ungkap Ruslan.
Saat ditanya soal bantuan pemerintah iya hanya senyum dan bingung, karena dia belum pernah mendapatkan bantuan apa-apa dari pemda Lebak.
“Bantuan belum pernah dapet paling saat corona (Covid 19) itu doang pungkas RuslanIa berharap pemerintah dapat membantu beban dirinya dan membuatkan tempat tinggal yang layak seperti orang-orang pada umumnya.
Vritdigi.com – Apa jadinya jika orang yang bekerja di rumah kita sendiri menjadi penculik, anak kita sendiri, seorang asisten rumah tangga, nekat menculik anak majikannya berusia 10 bulan dari tempat tinggal majikannya di Kampung Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Penculikan tersebut sempat terekam CCTV, di sekitar rumah orang tua sang bayi, pelaku berinisial E, sempat dibantu seorang rekannya menggendong korban secara diam-diam pergi meninggalkan rumah.
Pelaku baru saja bekerja di rumah keluarga korban sejak Januari 2025, selain membersihkan rumah, pelaku juga biasanya ikut merawat anak sang majikan yang berjumlah tiga orang.
Akhir Januari, pelaku izin pamit pulang ke kampung karena urusan keluarga namun baru diberikan izin pada tanggal empat februari, kemudian pada tanggal satu februari, ibu korban memberikan gaji bulan Januari dua juta rupiah.
Namun keesokan harinya, ibu korban yang baru saja bangun tidur tidak menemukan anaknya yang berusia 10 bulan, tidak hanya itu, ponsel milik ibu korban pun raib, saat memeriksa CCTV, terlihat pelaku membawa anak korban meninggalkan rumah.
Mengetahui salah satu anaknya diculik, orang tua korban segera lapor polisi. Setelah mendapatkan laporan, polisi langsung bergerak cepat mendatangi lokasi penculikan dan memeriksa sejumlah saksi.Kurang dari 24 jam, polisi menangkap pelaku di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku yang mengaku belum berkeluarga sangat ingin memiliki anak sehingga nekat menculik anak majikannya.
“Kami mendapatkan laporan dari orang tua korban, dari laporan itu kami langsung dalami dengan mengumpulkan barang bukti berupa rekaman CCTV dan melakukan penyidikan dan bergerak dan Alhamdulillah pelaku kami tangkap di kabupaten Bogor,” ungkap Kompol Muhibbur, Kapolsek Pondok Aren.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal tentang penculikan dan pencurian dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara.
Nelayan mengaku senang setelah pagar laut yang sebelumnya menghambat mereka kini sudah tidak ada lagi, saat ini, kebutuhan solar pun mulai bisa dikurangi, jika dibandingkan saat masih berdiri pagar di tengah laut, sebelumnya, setiap melaut biasa membutuhkan empat puluh liter per hari, namun saat ini hanya dua puluh lima liter karena jalur melaut tidak terhalang pagar laut.
Selain itu hasil tangkapan ikan pun meningkat. Salah satu nelayan Cituis mengaku senang bisa Kembali melaut tanpa harus mencari jalan melewati pagar laut.
“Alhamdulillah setelah pager laut di bongkar, perahu bisa langsung ke laut, biasanya mah kita muter-muter cari pintu masuk ke laut, jadi gak abis biaya, biasanya mah sebelum di cabut bisa 40 liter, sekarang mah bablas gak muter, sekarang bisa 25 liter,” ujar Tommy.
Hal senada juga di sampaikan Khaerul, nelayan Cituis mengungkapkan saat ini perahunya bisa langsung ke arah laut dengan cepat.
“Sekarang mah lewat-lewat aja pokoknya enak dah langsung lewat ke laut, alhamdulillah juga ini, peningkatan nangkep ikan juga naek gitu,” tambah Khairul.
Para nelayan berharap instansi terkait dapat melestarikan laut dengan baik, agar peristiwa seperti pagar laut yang mengganggu nelayan tidak kembali terulang.
Vritdigi.com – Lagi dan lagi, Pencurian motor semakin meresahkan, meski terparkir di halaman rumah dengan pagar terkunci bukan jaminan, motor kita sudah aman.
Seperti terjadi di salah satu perumahan di Perumahan Bukit Serang Damai (BSD) Blok I no:12, Lingkungan Tegalsari, Kecamatan Walantaka, kota Serang pada Senin dini hari. Tidak tanggung-tanggung dalam semalam dua motor milik warga raib dibawa pelaku.
Pemilik rumah baru mengetahui kejadian tersebut pada pagi harinya. Diduga pelaku pencurian lebih dari satu orang, saat memeriksa sekitar lokasi, pemilik rumah menemukan selembar uang senilai dua ribu rupiah yang diduga milik pelaku.
Setelah kejadian tersebut, Lutfi yang merupakan korban pagi itu langsung melapor ke polisi.“Pas jam 05,20 dini hari itu sepupu saya mau mandi, terus liat pagar sudah terbuka, motor itu punya ibu saya dan sepupu saya, kedua motor sudah di kunci stang, dan sekarang saya melapor ke Polsek walantaka, ungkap Lutfi.
Sedangkan Kapolsek Walantaka AKP Doelhak, membenarkan adanya laporan pencurian motor yang dialami korban, bahkan saat diselidiki para pelaku meninggalkan uang 2 ribu rupiah di selasar rumah korban.
“Iya benar ada laporan warga kami kehilangan dua unit motor sekaligus, dan pihak polsek sudah melaksanakan cek tempat kejadian perkara, sementara kami baru mendapatkan bukti berupa karcis motor dan uang 2 ribu rupiah di tkp tersebut dan diduga motor korban dicuri menggunakan kunci leter T”. tambah Doelhak.
Sebelumnya Januari lalu tiga motor milik mahasiswa juga raib di kontrakan di lingkungan Sukawana, Kecamatan Curug, digondol pelaku curanmor, polisi bahkan belum bisa menangkap pelaku.Polisi kembali mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati, karena curanmor masih sering terjadi di wilayah Kota Serang.
Vritdigi.com – Eksotis adalah kata sifat yang berarti sesuatu yang tidak biasa, asing, atau berasal dari tempat yang jauh. Kata ini juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang memiliki daya tarik atau pesona khusus. Kata “eksotis” memiliki arti yang cukup luas dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks. Secara umum, eksotis merujuk pada sesuatu yang memiliki daya tarik atau pesona khusus karena sifatnya yang asing, tidak biasa, atau berasal dari tempat yang jauh. Keeksotisan seringkali dikaitkan dengan keunikan, keindahan, atau keanehan yang memikat perhatian.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan definisi resmi untuk kata “eksotis” yang dapat membantu kita memahami penggunaannya dalam konteks bahasa Indonesia. Menurut KBBI, kata eksotis memiliki beberapa arti sebagai berikut: Memiliki daya tarik khas karena belum banyak dikenal umum, Diperkenalkan atau dimasukkan dari luar negeri (tentang mode, gagasan, dan sebagainya)
kita dapat melihat beberapa aspek penting dari arti eksotis:
Keunikan: Sesuatu yang eksotis memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dan menarik.
Kebaruan: Hal-hal eksotis seringkali belum banyak dikenal oleh masyarakat umum.
Asal usul asing: Konsep eksotis sering dikaitkan dengan sesuatu yang berasal dari luar negeri atau budaya lain.
Keistimewaan: Hal-hal eksotis dianggap luar biasa atau istimewa dibandingkan dengan yang biasa ditemui.
Keanehan: Terkadang, sesuatu yang eksotis bisa dianggap aneh atau ganjil karena perbedaannya dengan norma yang ada.
Pemahaman ini memberikan kita landasan yang kuat untuk menggunakan kata eksotis secara tepat dalam berbagai konteks. Penting untuk diingat bahwa meskipun sesuatu yang eksotis sering dianggap menarik, penggunaan istilah ini harus tetap sensitif terhadap konteks budaya dan sosial. Dalam pengertian yang lebih spesifik, eksotis dapat diartikan sebagai: Sesuatu yang berasal dari atau berhubungan dengan negeri asing, terutama negara-negara tropis atau timur jauh, memiliki karakteristik atau penampilan yang tidak biasa dan menarik, sesuatu yang jarang ditemui atau dialami dalam kehidupan sehari-hari,memiliki unsur kebaruan atau keanehan yang memikat.Penting untuk dicatat bahwa konsep eksotis bersifat relatif dan dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif dan latar belakang budaya seseorang.
Contoh penggunaan kata eksotis: Pisang eksotis, yaitu jenis pisang yang belum banyak dikenal di pasaran internasional, Gaya rambut yang eksotis, Senjata eksotis, Pertunjukan wayang kulit yang eksotis. Dalam konteks budaya, eksotisme budaya merujuk pada kecenderungan untuk memandang budaya lain sebagai sesuatu yang menarik, misterius, atau bahkan romantis. beberapa contoh penggunaan kata eksotis dalam konteks yang berbeda-beda:
“Pariwisata:”Pulau tersebut menawarkan pemandangan eksotis dengan pantai pasir putihnya yang belum terjamah.
“Kuliner:”Restoran baru itu menyajikan hidangan eksotis dari berbagai penjuru dunia.
“Fashion:”Desainer itu terkenal dengan rancangannya yang eksotis, menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern.
“Botani:”Kebun raya tersebut memamerkan koleksi tanaman eksotis dari hutan hujan tropis.
“Zoologi:”Kebun binatang itu berhasil mengembangbiakkan spesies kucing eksotis yang terancam punah.
“Seni:”Lukisan itu menampilkan pemandangan eksotis dari negeri yang jauh, memikat para pengunjung galeri.
“Musik:”Band tersebut menciptakan suara unik dengan menggabungkan alat musik eksotis dari berbagai budaya.
“Arsitektur:”Bangunan itu memiliki desain eksotis yang terinspirasi dari arsitektur Timur Tengah.
“Literatur:”Novel itu mengajak pembaca dalam petualangan eksotis ke negeri-negeri yang belum terjamah.
“Bisnis:”Perusahaan itu mengimpor bahan baku eksotis untuk menciptakan produk yang unik di pasaran.
Penggunaan kata eksotis dalam konteks-konteks ini menunjukkan bagaimana istilah tersebut dapat menyampaikan ide tentang keunikan, daya tarik, dan keasingan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, penting untuk menggunakan istilah ini dengan bijak dan sensitif, terutama ketika merujuk pada budaya atau tradisi tertentu, untuk menghindari stereotip atau eksotisasi yang tidak pantas.